Jumat, 27 November 2015

SEJARAH DATANG_NYA BELANDA KE INDONESIA

Pada mulanya, pedagang-pedagang Belanda yang berpusat di Rotterdam membeli rempah-rempah dari Lisabon (Lisboa), Portugis. Ketika itu, Belanda masih dalam penjajahan Spanyol. Kemudian terjadilah Perang 80 Tahun, yaitu perang kemerdekaan Belanda terhadap Spanyol. Perang tersebut berhasil melepaskan Belanda dari kekuasaan Spanyol dan menjadikan William van Orange sebagai pahlawan kemerdekaan Belanda.

Pada tahun 1580, Raja Phillip dari Spanyol naik tahta. Beliau berhasil mempersatukan Spanyil dan Portugis. Akibatnya, Belanda tidak dapat lagi mengambil rempah-rempah dari Lisabon yang sedang dikuasai Spanyol. Hal itulah yang mendorong Belanda mulai mengadakan penjelajahan samudera untuk mendapatkan daerah-daerah asal rempah-rempah.



Cornelis de Houtman, memimpin pelayaran dari Belanda ke Nusantara. Pada 1596 Cornelis de Houtman tiba di Banten.

Pada bulan April 1595, Cornelis de Houtman dan de Keyzer memimpin pelayaran menuju Nusantara dengan 4 buah kapal. Pelayaran tersebut menempuh rute Belanda - Pantai Barat Afrika - Tanjung Harapan - Samudra Hindia - Selat Sunda - Banten. Selama dalam pelayaran, mereka selalu berusaha menjauhi jalan pelayaran Portugis sehingga pelayaran tidak singgah di India dan Malaka yang sudah dahulu diduduki Portugis. Pada bulan Juni 1596, pelayaran Houtman tiba di Banten.

Pada mulanya, kedatangan Belanda mendapat sambutan hangat dari masyarakat Banten. Kedatangan Belanda diharapkan dapat memajukan perdagangan dan dapat membantu usaha Banten menyerang Palembang. Akan tetapi, kemudian timbul ketegangan antara masyarakat Banten dengan Cornelis de Houtman. Hal itu disebabkan oleh sikap de Houtman hanya mau membeli rempah-rempah jika musim panen tiba. Akibatnya, beliau diusir dari Banten dengan mendapat sedikit rempahh-rempah.Meskipun demikian, de Houtman disambut dengan gegap gempita oleh masyarakat Belanda. Beliau dianggap sebagai pelopor pelayaran menemukan jalan laut ke Indonesia.

Pada tanggal 20 November 1598, rombongan baru dari Belanda dipimpin oleh Jacob van Neck dan W ybrecht can Waerwyck dengan 8 buah kapal tiba di Banten. Pada saat itu, hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk sehingga kedatangan Belanda diterima baik. Karena sikap van Neck yang sangat hati-hati dan pandai mengambil hati para petinggi Banten, tiga buah kapalnya penuh dengan muatan dan dikirim kembali ke negeri Belanda. Lima buah kapal yang lain menuju ke Maluku. Di Maluku, Belanda juga diterima dengan baik oleh rakyat Maluku karena dianggap sebagai musuh Portugis yang juga sedang bermusuhan dengan rakyat Maluku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar